Bedhaya Semang
Bedaya Semang adalah tarian sakral Bedaya yang menjadi milik kraton Kasultanan Yogyakarta. Tarian ini diciptakan oleh Sultan Agung (1613-1645). Namun semenjak Sultan HB VIII (1921-1939) tarian ini tersisihkan. Namun oleh Theresia Suharti, S. St., M. S tarian ini kembali dikumpulkan satu demi satu bentuk gerakannya sehingga menjadi satu tarian utuh. Tari Bedaya Semang adalah induk tari Bedaya dan Srimpi gaya Yogyakarta. Tarian sakral ini kemudian dipergelarkan saat Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan HB X ke 13.
Tari Bedaya Semang mengisahkan tentang perang besar yang memakan banyak korban. Namun sebagaimana tari Bedaya lainnya, tarian sakral ini ditarikan dengan sangat halus dan dengan gerakan indah yang diiringi dengan alunan gending yang indah pula. Tari Bedaya Semang telah menghilang selama seabad dan baru dipentaskan kembali pada Tingalan Jumenengan HB X yang ke 13 setelah diurai kembali oleh Theresia Suharti.
Sumber: pasca.ugm.ac.id/v2.1/promotion/id/103
Link:
kilasbaliknusantara.blogspot.com/2010/12/bedhaya-ketawang-dan-bedhaya-semang.html