Wayang

Menurut Hazeu (1987:45), wayang merupakan hasil budaya asli masyarakat Jawa jaman dulu. Kata wayang berasal dari kata ayang-ayang yang berarti bayangan. Bayangan tersebut diartikan sebagai bayangan roh-roh nenek moyang yang sudah meninggal. Awal mula pertunjukan wayang selalu dikaitkan dengan upacara untuk menghormati roh-roh nenek moyang sehingga pertunjukan wayang mengandung unsur magis, religius dan sakral. Dalam pementasan wayang selalu disertai dengan berbagai sesaji.

Macam-macam jenis Wayang

  1. 1.    Wayang Kulit/ Purwa

Wayang_kulit_1.jpgWayang_kulit_2.jpg

-          Wayang kulit terbuat dari kulit sapi/kerbau yang ditatah atau dipahat, diberi gapit.

-          Cerita mengambil dari epos cerita Ramayana dan Mahabharata.

-          Tokoh wayang dimainkan seorang dalang.

Wayang kulit purwa merupakan bentuk wayang yang munculnya paling awal yakni semenjak jaman raja Jayabaya dari kerajaan Kediri. Sumber cerita wayang kulit purwa mengambil dari karya sastra pedhalangan, antara lain:

  1. Epos Ramayana karya Walmiki
  2. Epos Mahabharata karya Leyasa
  3. Smaradahana karya Mpu Darmaja
  4. Baratayuda karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh
  5. Kresnayana karya Triguna
  6. Sumanasantaka karya Monaguna, dll.

Bentuk iringan:

 Gamelan laras Slendro dan Pelog

Model penyajian:

  1. Semalam suntuk
  2. Ringkas
  3. Padat

 

  1. 2.      Wayang Orang/Wong

Wayang_orang_1.jpgWayang_orang_2.jpg

Wayang yang tokoh-tokohnya diperankan oleh orang dengan menyesuaikan tokoh serta karakternya berikut rias dan kostumnya yang sudah baku. Wayang orang adalah suatu bentuk pertunjukan tari kelompok dengan menggunakan dialog dan tembang serta menggunakan alur cerita. Sumber cerita wayang orang sama dengan wayang kulit purwa. Iringan menggunakan laras Slendro dan Pelog. Model penyajian berupa drama tari berkelompok dengan dialog dan tembang. Durasi tayang antara 1 – 2,5 jam.

 

  1. 3.      Wayang Beber

Wayang_Beber_1.jpgWayang_Beber_2.jpg

Wayang Beber adalah suatu pertunjukan wayang yang menyajikan lukisan yang digoreskan pada kain atau kertas dalam adegan-adegan tertentu yang kemudian dicerikan oleh dhalang. Bahan baku wayang Beber adalah kain atau kertas yang dilukis. Bentuk pementasan wayang Beber adalah dengan membentangkan lukisan adegan wayang yang telah dilukis pada selembar kain atau kertas. Sumber cerita wayang Beber mengambil dari Babad Jenggala dan Kediri.

Wayang_Beber_3.jpgWayang_Beber_4.jpg

Tokoh-tokoh wayang Beber antara lain:

Panji Inu Kertapati, Dewi Sekartaji, Panji Semirang, Dewi Galuh Ajeng, Prabu Lembu Amiluhur, dll.

Iringan menggunakan gamelan pelog dan pertunjukan berlangsung dengan durasi 1 – 2 jam.

 

  1. 4.      Wayang Golek

Wayang golek adalah salah satu bentuk pertunjukan wayang dengan boneka kayu (golek) yang dipentaskan oleh seorang dhalang. Wayang ini berkembang di Jawa Barat. Bahan baku wayang golek adalah kayu yang dipahat berbentuk boneka dan disungging. Sumber cerita wayang golek adalah karya sastra pedalangan seperti wayang purwa. Iringan menggunakan gamelan Sunda dengan bentuk penyajian semalam suntuk atau padat.

Wayang_golek_1.jpgWayang_golek_2.jpg

 

  1. 5.      Wayang Klithik

Wayang_klithik_1.jpg

Wayang klithik adalah suatu pertunjukan wayang yang dipentaskan oleh seorang dhalang. Bahan baku wayang klithik terbuat dari kayu yang dipipihkan, ditatah dan disungging. Wayang klithik disebut juga wayang karucil atau krucil. Wayang ini diciptakan oleh Sunan Kudus. Sumber cerita wayang klithik mengambil cerita dari Babad Blambangan dan Majapahit.

Tokoh-tokoh wayang klithik antara lain, ratu Kencana Wungu, Minakjingga, Raden Damarwulan, Patih Logender, Dewi Anjasmara, Raden Layang Seta dan layang Kumitir.

Model penyajian padat dengan durasi 1 – 2 jam.

Wayang_klithik_2.jpgWayang_klithik_3.jpgWayang_klithik_4.jpg

 

 

  1. 6.      Wayang Wahyu

Wayang_wahyu_1.jpgWayang_wahyu_2.jpg

Wayang wahyu adalah bentuk pertunjukan wayang yang disajikan oleh seorang dhalang. Bahan baku wayang wahyu terbuat dari kulit kerbau yang ditatah dan disungging. Wayang wahyu dicipta atas ide dan prakarsa Bruder Timotius FIC pada tahun 1962. Sumber cerita wayang wahyu mengambil cerita dari Kitab Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama.tokoh-tokoh wayang wahyu antara lain: Maria, Petrus, Paulus, Kayafas, Yohanes, Yesus, dll.

Wayang_wahyu_3.jpgWayang_wahyu_6.jpgWayang_wahyu_4.jpgWayang_wahyu_5.jpg

Tujuan penciptaan wayang wahyu adalah sebagai media pewartaan agama Katholik. Setelah wayang wahyu ini muncul pula wayang Prajanjen atau wayang Sabda yang digunakan unttuk mewartakan agama Kristen. Tokoh dan sumber cerita sama dengan wayang wahyu. Pertunjukan disajikan secara padat dengan durasi 2 – 4 jam.

 

  1. 7.      Wayang Gedhog

Wayang_Gedhog_1.jpgWayang_Gedhog_2.jpgWayang_Gedhog_3.jpg

Bentuk wayang Gedhog hampir sama dengan wayang kulit yang terbuat dari kulit kerbau yang ditatah dan disungging. Wayang ini diciptakan oleh Sunan Giri dengan sumber cerita mengambil dari Babad Jenggala dan Kediri.

 

 

  1. 8.      Wayang Kancil

 Wayang_Kancil_1.jpgWayang_Kancil_2.jpgWayang_Kancil_3.jpg

Wayang Kancil adalah salah satu bentuk pertunjukan wayang yang disajikan oleh dhalang dengan mengambil cerita kehidupan binatang.  Bahan baku wayang ini adalah kulit kerbau yang ditatah dan disungging menyerupai bentuk binatang. Wayang kancil diciptakan oleh seorang Tionghoa bernama BO Liim pada tahun 1924.

 

  1. 9.      Wayang Madya

Wayang_Madya_1.jpgWayang_Madya_2.jpg

Wayang Madya adalah pertunjukan wayang yang dimainkan oleh seorang dhalang. Bahan bakunnya terbuat dari kulit kerbau yang ditatah dan disunggging seperti wayang purwa. Wayang Madya diciptakan oleh KGPAA Mangku Nagoro IV pada tahun 1880 dengan mengambil cerita dari keturunan Pandawa, yaitu masa Yudayana (anak Parikesit) dan permulaan Jayalengka.

Tokoh-tokoh wayang Madya antara lain: Prabu Parikesit, Raden Sasikirana, Raden Sengkan, Raden Sidapaksa, Dewi Sritanjung, Resi Mayangkara, dll.

 

  1. 10.  Wayang Menak

Wayang_Menak_1.jpgWayang_Menak_2.jpgWayang_Menak_3.jpg

Wayang Menak adalah pertunjukan wayang yang dimainan oleh seorang dhalang sebagai media penyebaran agama Islam. Bahan baku wayang Menak adalah kayu yang dipahat seperti boneka (seperti wayang golek). Sumber cerita wayang Menak adalah Serat Menak. Wayang ini diciptakan oleh Trunadipa dari Baturetna, Wonogiri.

Tokoh-tokohnya antara lain: Dewi Rengganis, Wong Agung Jayengrana, Umar Madi, Umar Maya, Nursewan, dll.

Fungsi wayang Menak sebagai media dakwah Islam. Pementasannya diiringi oleh gamelan pelog dengan model pertunjukan padat dengan durasi 2 – 3 jam.

 

 

 

 

Wayang lain yang menjadi media dakwah Islam adalah:

  1. a.      Wayang Dobel

Wayang_Dobel.jpg

 

Wayang Dobel diciptakan oleh Amat Kasan dari desa Slamatan DIY. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah dan disungging dengan mengambil cerita dari Surat Ambiya.

  1. b.      Wayang Dupara

 Wayang_Dupara_-_Sunan_Kudus.jpgWayang_Dupara_-_Paku_Buwono_I.jpg

Sunan Kudus                                             Paku Buwono I

Terbuat dari kulit kerbau yang ditatah dan disungging. Wayang ini diciptakan oleh Raden Danuatmaja dengan mengambil cerita dari Babad Tanah Jawi, yakni dari kerajaan Demak sampai kerajaan Kartasura.

 

  1. c.       Wayang Jawa

Bahan baku dan bentuk mirip wayang golek Menak. Wayang Jawa diciptakan oleh R.M.Ng Dutadipraja di Sala pada tahun 1937. Sumber cerita dari masyarakat Jawa dan lebih berkaitan dengan pendidikan. Pementasan wayang ini diiringi gamelan dengan laras Pelog.

 

Sumber: Tim MGMP Kesda SMP Kota Surakarta, Materi Kesenian Daerah

Link: www.karatonsurakarta.com/

 

Komentar

Leave a Reply



(Your email will not be publicly displayed.)



Posted by:

Share: