Candi Plaosan
Lokasi: Plaosan, Bugisan, kec. Prambanan, kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah.
Kategori: Wisata Heritage
Terletak di sebelah timur candi Prambanan yang terdiri dari 2 kompleks candi, yakni candi Plaosan Lor (utara) dan Plaosan kidul (selatan). Candi Plaosan Lor terdiri dari dua candi induk yang dikelilingi candi-candi perwara (candi-candi kecil). Candi Plaosan merupakan gabungan dari arsitektur Hindu dan Budha. Candi ini dibuat oleh Rakai Pikatan sebagai persembahan cinta pada Pramodhawardani. Oleh karena itu, candi Plaosan sering disebut sebagai Taj Mahal Indonesia.
Candi Plaosan juga menggambarkan bagaimana toleransi beragama berjalan dengan baik pada masa itu. Rakai Pikatan adalah raja dari dinasti Sanjaya yang beragama Hindu sedangkan Pramodhawardani adalah putri raja Samaratungga dari dinasti Syailendra yang menganut agama Budha. Isi candi induk Plaosan Lor sebelah utara menggambarkan tokoh-tokoh wanita. Candi Plaosan Lor sisi selatan menggambarkan tokoh-tokoh laki-laki. Rupanya tokoh perempuan menggambarkan Pramodawardhani sedangkan gambaran tokoh laki-laki menggambarkan Rakai Pikatan. Pada masing-masing candi terdapat arca Dyani Boddisatwa.
Candi Plaosan Lor lebih besar dari pada candi Plaosan Kidul. Candi Plaosan Kidul hanya berupa deretan candi-candi perwara. Menurut masyarakat setempat, candi Plaosan Kidul merupakan makam (tempat menyimpan abu) orang-orang suci. Namun ada pula yang mengatakan sebagai tempat berganti bagi orang-orang yang akan berdoa di depan patung Budha pada candi Plaosan Lor.
Sebagai lambang cinta Rakai Pikatan kepada Pramodhawardani, maka berkembang mitos bahwa orang yang melakukan tirakat di tempat tersebut akan ‘enteng jodoh’ ( www.indospiritual.com/artikel_mencari-cinta-di-candi-plaosan.html ). Oleh karena cerita tersebut, pada malam-malam tertentu tak jarang terlihat orang yang melakukan tirakat di candi Plaosan.
Candi Plaosan ditemukan pada tahun 1867. Pada tahun 1909, seorang arkeolog Belanda bernama Ijzerman melakukan penelitian. Tahun 1962 candi induk selatan Plaosan Lor dipugar oleh Dinas Purbakala. Pada tahun 1990 candi induk utara Plaosan Lor dipugar oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah.
Candi ini buka setiap hari. Tiket masuk candi ini sangat murah. Bahkan kadang tidak terlihat penjaga candi. Tidak terdapat toilet. Tempat parkir disediakan oleh penduduk setempat. Keterangan mengenai komplek candi Plaosan juga sangat minim. Namun candi ini, terutama candi Plaosan Lor sangat indah dan layak menjadi lambang cinta Rakai Pikatan pada Pramodhawardani.
Sumber: Suwahyudi, P. 1998. Sejarah Kebudayaan Indonesia, UNS.
Link: www.borobudur.tv/plaosan_html/