Candi Prambanan
Lokasi: Prambanan, kab. Klaten, Jawa Tengah
Kategori: Wisata Heritage
Adalah candi indah yang menjadi andalan wisata propinsi DIY dan Jawa Tengah. Penduduk setempat menyebutnya sebagai candi Loro Jonggrang. Hal ini terkait dengan mitos setempat tentang seorang putri raja bernama Loro Jonggrang yang dikutuk menjadi batu.
Waktu ditemukan, candi ini berupa bukit yang dipenuhi tumbuh-tumbuhan. Pada tahun 1887 candi Prambanan dibersihkan oleh Y Zerman yang kemudian dilanjutkan oleh J Groeneman. Sekitar tahun 1902, Van Erp mulai memperbaiki beberapa bagian. Tahun 1918 candi Prambanan dikelola oleh Oudheidkundige Dienst (OD), semacam BP3 pada waktu itu yang dipimpin oleh Perquin. Kemudian pekerjaan dilanjutkan oleh De Haan dan dilanjutkan lagi oleh Ir. Van Remondt. Tahun 1937 mulai restorasi candi induk, tetapi terhenti sewaktu penjajahan Jepang. Candi induk selesai direstorasi pada tahun 1953. Pada tahun 1991 mengalami restorasi yang didanai oleh UNESCO. Ketika gempa Yogya pada tahun 2006, candi Prambanan mengalami sedikit kerusakan hingga ditutup untuk sementara waktu. Namun saat ini sudah dibuka kembali.
Candi Prambanan terdiri dari tiga pelataran, semakin keatas menunjukkan tempat yang makin suci. Hal ini ditandai dengan letak candi induk yang berada di pusat pelataran yang paling tinggi. Pelataran pertama menunjukkan tempat profan. Konon dahulu menjadi tempat tinggal para Brahmana. Kemungkinan dari kata Brahmanan (tempat tinggal kaum Brahmana), maka menjadi Prambanan. Stasiun kereta di Prambanan menggunakan nama Brambanan.
Pelataran kedua sedikit lebih tinggi, terdiri dari 4 tingkatan yang berdiri deretan candi perwara. Teras paling bawah terdapat 68 candi perwara yang tersusun 4 deret berkeliling. Teras berikutnya terdapat 60 buah candi. Teras diatasnya lagi terdapat 52 candi dan berikutnya terdapat 44 buah candi. Tampaknya deretan candi perwara sebagai tempat persiapan atau menyucikan diri sebelum memasuki area candi induk. Namun bisa juga sebagai tempat rakyat meletakkan sesaji. Sedangkan raja melakukan persembahan di candi induk.
Pelataran teratas teerdapat 16 buah candi, 3 di antaranya adalah candi induk. Candi terbesar yang berada di tengah adalah candi Siwa atau yang dikenal sebagai candi Loro Jonggrang. Puncak candi induk berupa Lingga (lambang Siwa) dan dibawahnya berupa Ratna (bunga) sebagai pasangan Lingga. Bagian selasar dinding bagian dalam (balustrada) berhiaskan relief cerita Ramayana. Cara membaca relief adalah dari kiri memutar candi ke arah kanan searah jarum jam (Pradaksina). Bagian puncak candi terdapat 4 ruangan. Ruangan yang menghadap ke timur adalah ruangan utama yang berisi arca Siwa Mahadewa. Sedangkan ruangan yang menghadap ke arah selatan berisi arca Siwa Mahaguru (Agastya). Ruangan berikutnya yang menghadap ke arah barat berisi arca Ganesha (anak Siwa) sebagai dewa Kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan. Ruangan yang menghadap ke arah utara berisi araca Durga Mahesasuramardini (istri Siwa). Arca Durga inilah yang disebut arca Loro Jonggrang.
Candi di sebelah kanan candi Siwa adalah candi Brahma. Hanya terdapat satu ruangan dalam candi ini yang berisi arca dewa Brahma. Hiasan pada balustrada bagian dalam adalah kelanjutan dari cerita Ramayana dari candi Siwa. Sedangkan pada balustrada bagian luar berisi cerita Brahma sebagai resi. Menurut Brandes, cerita Ramayana di candi Prambanan lebih mirip dengan Hikayat Shri Rama pada sastra Melayu.
Candi sisi kiri (utara) candi Siwa adalah candi Wisnu. Ukuranya sama dengan candi Brahma dengan satu ruangan utama berisi arca dewa Wisnu. Relief pada balustrada bagian dalam adalah cerita Kresnayana. Sedangkan relief balustrada bagian luar berisi cerita perwujudan Wisnu sebagai resi.
Selain ketiga candi utama tersebut, masih terdapat beberapa candi kecil. Candi yang berada di depan candi induk disebut candi wahana (kendaraan). Sedangkan yang ada di kiri kanannya adalah candi apit. Candi lainnya disebut sebagai candi mata angin yang disebut dengan nama dewa dalam agama Hindu.
AMENITAS
Sebagai obyek wisata utama yang dikelola oleh PT Taman Borobudur Prambanan, maka fasilitas yang disediakan sangat lengkap. Tersedia tempat parkir yang sangat luas, area perdagangan, tempat makan, papan dan kantor informasi, toilet. Tersedia persewaan sepeda dan juga sepur kelinci. Terdapat pula museum dan fasilitas studio film tentang candi Prambanan.
Sumber: Suwahyudi, P. 1985. Sejarah Kebudayaan Indonesia, UNS.
Link: www.borobudur.tv/temple_index.htm