Taman Sari

Lokasi: Kotamadya Yogyakarta, DIY
Kategori: Wisata Heritage

Taman_Sari_1.jpg

Komplek Taman Sari merupakan pesanggrahan yang dikenal juga sebagai Istana Air Taman Sari. Komplek ini terbagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama adalah danau buatan yang disebut Segaran. Bagian kedua terletak di bagian selatan Segaran yang sekarang ini terlihat masih utuh yang disebut Umbul Binangun. Bagian ketiga adalah Pasarean Dalem Ledok Sari dan kolam Garjitawati yang terletak di selatan Umbul Binangun. Bagian keempat berada disebelah timur Segaran  dan Umbul Binangun yang meluas kearah timur dan tenggara komplek Magangan.

A. Segaran

Bagian pertama yang disebut Segaran, pada masanya adalah bagian utama komplek ini. Terdiri dari danau buatan yang ditengahnya terdapat pulau buatan yang disebut Pulo Kenongo. Diatas Pulo Kenongo ini berdiri megah bangunan dua lantai yang disebut Gedhong Kenongo. Disebut demikian karena disekeliling bangunan itu ditanami pohon kenanga. Bangunan ini tinggal puing-puing saja.

Di sebelah selatan Pulo Kenongo terdapat deretan bangunan kecil yang disebut tajug yang berfungsi sebagi menara ventilasi terowongan bawah tanah. Untuk mencapai Pulo Kenongo pada waktu lalu, selain menggunakan sampan juga dapat dicapai melalui terowongan bawah air. Di sebelah selatannya lagi terdapat satu pulau buatan yang disebut Pulo Cemethi. Pulau buatan ini disebut juga Pulo Panembung, tempat raja bermeditasi memohon pada Yang Kuasa. Akan tetapi saat ini, bangunan berlantai dua ini tinggal puing reruntuhan saja.

Taman_Sari_2.jpg

Taman_Sari_3.jpg

Komplek Taman Sari.

 

Sedangkan di sebelah barat Pulo Kenongo terdapat bangunan berbentuk lingkaran seperti cincin yang disebut Sumur Gumuling. Bangunan berlantai dua ini dapat dicapai melalui terowongan yang dulu berada di bawah air. Tempat ini dahulu dipergunakan sebagai masjid. Di kedua lantai terdapat ceruk yang dipergunakan sebagai migrab, tempat pemimpin ibadah berada. Di bagian tengah bangunan yang terbuka terdapat jenjang yang bertemu ditengah dan di bagian ini terdapat satu jenjang lagi yang menuju lantai atas. Di bawah empat jenjang terdapat satu kolam kecil yang dipergunakan sebagai tempat wudlu. Terowongan yang terdapat pada Sumur Gumuling sebagian telah menjadi reruntuhan.

 

B. Pasiraman Umbul Binangun

 Bagian kedua komplek Taman Sari terletak di sebelah selatan danau buatan. Tempat ini terlihat paling terpelihara dan tampak utuh dan saat ini  menjadi bagian utama yang dikunjungi wisatawan. Bagian ini dikenal sebagai Pasiraman Umbul Binangun yang menghadap kearah barat memanjang kearah timur, terbagi menjadi beberapa bagian. Bangunan  terdepan disisi barat disebut Gedhong Gapura Hageng yang merupakan pintu gerbang utama ke Pasiraman ini. Gerbang ini mempunyai beberapa ruang dan dua jenjang berhiaskan relief burung dan bunga-bungaan yang merupakan candra sengkala tahun selesainya pembangunan tempat tersebut. Candra sengkala tersebut berbunyi Lajering Kembang Sinesep Peksi yang bermakna angka tahun 1691 Jawa atau 1765 M.

Di sebelah timur gerbang utama terdapat halaman bersegi delapan yang dulunya terdapat bangunan berlantai dua yang berfungsi sebagai menara. Bangunan inilah yang disebut Gedhong Lopak-lopak atau Gedhong Gopok-gopok. Namun saat ini bangunan ini sudah tidak ada lagi, yang tersisa hanya deretan pot bunga raksasa dan beberapa pintu yang menghubungkan ke pemukiman penduduk disekitarnya yang menjadi kampung batik.

Taman_Sari_4.jpg

Melewati pintu disisi timur halaman segi delapan ini terdapat bagian utama Pasiraman Umbul Binangun. Bagian ini terdiri dari tiga kolam pemandian yang hanya diperuntukkan bagi raja, permaisuri, para selir dan putri-putrinya. Dua kolam disisi utara dan satu kolam disisi selatan. Kolam-kolam ini dihiasi air mancur yang berbentuk jamur. Sedangkan disekeliling kolam dihiasi pot-pot bunga raksasa. Disisi utara kolam terdapat bangunan yang dipergunakan sebagai tempat istirahat dan berganti pakaian para putri dan selir. Kolam paling utara disebut Umbul Sari sebagai tempat mandi putri raja. Disebelah selatannya, dipisahkan jalan yang menjadi pembatas dua kolam tersebut terdapat kolam bagi selir-selir raja yang disebut Umbul Pamuncar.

Di sebelah selatan Umbul Pamuncar terdapat bangunan dengan menara dibagian tengahnya. Bangunan sayap barat bagian bawah merupakan tempat berganti pakaian. Sedangkan sayap timur dipergunakan sebagai tempat beristirahat raja dan permaisuri. Menara yang terletak dibagian tengah dipergunakan raja untuk melihat putri dan selir-selirnya ketika mandi. Jika raja menginginkan ditemani oleh salah seorang selirnya, maka dapat memilih dari menara ini dengan melemparkan bunga pada selir yang dimaksud. Saat ini menara tersebut penuh dengan coretan-coretan tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab sehingga merusak keindahan tempat tersebut.

Taman_Sari_5.jpg

Kolam yang terletak dibagian selatan yang dipisahkan oleh menara tersebut adalah kolam yang diperuntukkan bagi raja dan permaisuri serta selir yang dikehendaki. Kolam utama inilah yang disebut sebagai Umbul Binangun.

Di sisi timur Umbul Pasiraman terdapat sebuah halaman bersegi delapan yang disebut Gedhong Sekawan. Di halaman ini terdapat pot bunga raksasa dan empat bangunan serupa yang dulu dipergunakan sebagai tempat membunyikan gamelan untuk mengiringi  tarian sebagai hiburan bagi raja. Pada setiap sisi halaman terdapat pintu yang menghubungkan dengan halaman lain.

Sebelah timur halaman segi delapan ini terdapat Gedhong Gapuro Panggung. Bangunan ini memiliki empat buah jenjang, dua jenjang di tiap sisinya. Pada awalnya terdapat empat patung ular naga, namun saat ini hanya tersisa dua buah. Relief yang terdapat pada bangunan ini menggambarkan tahun dibangunnya Taman Sari yang menunjukkan angka tahun 1684 Jawa atau 1758 M. Saat ini pintu gerbang ini menjadi pintu masuk ke situs Taman Sari.

Di bagian tenggara dan timur laut Gapuro Panggung terdapat bangunan yang disebut Gedhong Temanten yang dulunya digunakan oleh penjaga untuk bertugas dan beristirahat. Saat ini, tempat ini dipergunakan sebagai loket penjualan tiket masuk dan kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala  (BP3).

 

C. Pasarean Dalem Ledok Sari dan Kolam Garjitawati

Bagian ketiga komplek Taman Sari disebut Pasarean Dalem Ledok Sari dan kolam Garjitawati. Namun dari bagian ini, yang tersisa hanya Pasarean Dalem Ledok Sari. Berdasarkan namanya, maka dimungkinkan bahwa tempat ini merupakan peraduan raja dan permaisurinya. Sekitar daerah ini sekarang sudah menjadi pemukiman penduduk.

 

D. Dermaga

Bagian keempat komplek Taman Sari sudah tidak bersisa lagi, kecuali bekas-bekas jembatan gantung maupun dermaga. Daerah ini sekarang juga telah menjadi pemukiman penduduk yang sangat padat.

 

Sumber: MKP’10-UGM, 2010

               id.wikipedia.org/wiki/Taman_Sari_Yogyakarta

Link: www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/historic-and-heritage-sight-tamansari/

Komentar

Leave a Reply



(Your email will not be publicly displayed.)



Posted by:

Share: